PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PADA UKM
Usaha
kecil dan menengah merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
sebagian besar masyarakat Indonesia.
Keberadaan
usaha kecil menengah tersebut harus didukung dan didorong kemampuannya agar tetap
eksis,sehingga dapat memperluas kesempatan usaha dan memperluas lapangan
pekerjaan. Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis
bagi pertumbuhan ekonomi Negara, baik Negara berkembang maupun negara maju.
Masalah
utama yang menjadi focus dalam pengembangan usaha kecil menengah adalah
mengenai pengolalan keuangan. Karena banyak usaha kecil dan menengah yang
beranggapan bahwa pengelolaan keuangan merupakan hal yang mudah dan sederhana.
Namun dalam kenyataannya, pengelolaan keuangan pada UKM membutuhkan
keterampilan Akuntansi yang baik oleh pelaku bisnis UKM. Benjamin (1990)
berpendapat bahwa kelemahan UKM dalam penyusunan laporan keuangan itu antara
lain disebabkan rendahnya pendidikan dan kurangnya pemahaman terhadap Standar
Akuntansi Keuangan (SAK).
Sebagaian
besar bisnis UKM belum menggunakan sistem akuntansi yang benar. Memang pada
kenyataanya, berdagang dengan cara biasa di pasar, dimana hanya mencatat uang
keluar dan masuk (buku aliran kas dan stok barang) memang lebih mudah. Tidak
dapat dipungkiri, teori dan logika-logika akuntansi terkadang susah untuk
dipahami, butuh pemahaman konsep yang benar-benar harus dikuasai. Tentulah
lebih mudah bagi para wirausahawan itu berdagang terus, daripada menghabiskan
waktunya untuk belajar akuntansi. Namun ternyata akuntansi mempunyai fungsi
lain, selain fungsi control belajar akuntansi. Namun ternyata akuntansi
mempunyai fungsi lain, selain fungsi control dan panduan pengambilan keputusan
pengembangan bisnis.
Sedangkan sistem akuntansi dan
keuangan di perusahaan besar tentunya sudah teruji dan mampu menunjang
aktivitas perusahaan, sehingga hal ini adalah sebuah tantangan bagi pelaku
usaha kecil. Banyak perusahaan kecil yang bergerak di bidang teknologi
informasi tidak memiliki sistem akuntansi dan keuangan yang baik. Mereka
terlalu fokus kepada bagaimana membuat sebuah produk yang unik, sedangkan
sistem akuntansi dan keuangan sering kali dinomorduakan. Hal ini mengakibatkan
data keuangan mereka tidak relevan karena dilakukan dengan pencataan seadanya.
Sementara sistem akuntansi secara luas tidak hanya menyediakan sistem
pencatatan, tetapi merupakan sistem yang digunakan untuk mengolah informasi
keuangan sehingga menghasilkan data yang kompeten dan kritis, dan dapat
dianalisis lebih lanjut untuk pengembangan perusahaan kedepannya. Walaupun
perusahaannya kecil, tetapi dengan standar dan prosedur yang jelas, akan
terbentuk alat ukur yang berguna untuk memantau kinerja perusahaan. Dan
sebaliknya, tanpa alat ukur yang jelas, perusahaan tidak akan sigap
menindaklanjuti perkembangan ataupun kemunduran perusahaan.
Informasi
akuntansi mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk
bagi usaha kecil. Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang handal bagi
pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain
keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain. Penyediaan
informasi akuntansi bagi usaha kecil juga diperlukan khususnya untuk akses
subsidi pemerintah dan akses tambahan modal bagi usaha kecil dari kreditur
(bank). Kewajiban penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil sebenarnya telah
tersirat dalam Undang-undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dalam Undang-undang
perpajakan. Pemerintah maupun komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya
pencatatan dan penyelenggaraan akuntansi bagi usaha kecil.
Masih
banyak usaha kecil menengah (UKM) yang belum menyelenggarakan pencatatan atas
laporan keuangan usahanya. Akibatnya, mereka memang sulit mendapatkan kredit
sehingga sulit untuk mengembangkan usahanya lebih baik lagi. Terbukti usaha
kecil menengah yang telah menerapkan sistem akuntansi dalam usaha mereka
memperoleh kemudahan tidak hanya untuk kemudahan kredit dari kreditur, tetapi
juga untuk pengendalian aset, kewajiban dan modal serta perencanaan pendapatan
dan efisiensi
biaya-biaya
yang terjadi yang pada akhirnya sebagai alat untuk pengambilan keputusan usaha
ke depannya. Karena tentunya laporan keuangan badan usaha tersebutlah yang
kelak digunakan oleh pihak ekstern maupun intern untuk mengambil tindakan dalam
memajukan usaha, misalnya untuk keperluan investor pada pengembangan usaha.
Laporan
keuangan merupakan alat yang penting untuk memperoleh informasi mengenai posisi
keuangan perusahaan dan hasil usaha yang dicapai oleh suatu perusahaan. Salah
satu bentuk informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi dan
perkembangan suatu perusahaan adalah laporan keuangan yang dilaporkan setiap
akhir periode sebagai laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan suatu
perusahaan.
Laporan
keuangan juga dapat menjadi tolak ukur bagi pemilik dalam memperhitungkan
keuntungan yang diperoleh, mengetahui berapa tambahan modal yang dicapai, dan
juga dapat mengetahui bagaimana keseimbangan hak dan kewajiban yang dimiliki.
Setiap keputusan yang diambil oleh pemilik dalam mengembangkan usahanya akan
didasarkan pada kondisi keuangan yang dilaporkan secara lengkap bukan hanya
didasarkan pada laba semata.
PERANAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAGI PERUSAHAAN KECIL
Akuntansi sangat penting bagi semua bisnis organisasi. Akuntansi melibatkan
memelihara, mencatat audit dan menyiapkan laporan keuangan untuk
rumah bisnis. Seperti kebanyakan negara lain, Indonesia perekonomiannya
didominasi oleh perusahaan menengah dan kecil yang masih belum terlalu menyadari
sepenuhnya kegunaan akuntansi. Secara garis besar, sebuah toko dapat menentukan
keadaan keuangannya. Jika menguntungkan, stok barang akan bertambah banyak dan
sebaliknya. Tetapi jika ada yang bertanya berapa keuntungan sebenarnya, mereka
tidak dapat mengetahuinya.
Keadaan seperti ini banyak sekali dijumpai di mana-mana, tidak hanya di
Indonesia. Jika memang ada diterapkan suatu sistem akuntansi, biasanya hanyalah
untuk sebuah formalitas.
Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari
yang sekedar memahami akuntansi sebagai:
1) alat hitung
menghitung;
2) sumber informasi dalam
pengambilan keputusan;
3) sampai ke pemikiran bagaimana
akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau sebagai
bentuk pengamalan) ajaran agama.
Bila dihubungkan dengan kelompok usaha
kecil dan menengah tampaknya pemahaman terhadap
akuntansi masih berada pada tataran pertama
dan kedua yaitu sebagai alat hitung-menghitung
dan sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan.
Informasi akuntansi merupakan alat yang
digunakan oleh pengguna informasi untuk
pengambilan keputusan ,
terutama oleh pelaku bisnis. Dimana informasi akuntansi diharapkan dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang bisa mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi. Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun proyeksi tersebut secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, antara lain mengenai kebutuhan akan kas .
terutama oleh pelaku bisnis. Dimana informasi akuntansi diharapkan dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang bisa mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi. Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun proyeksi tersebut secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, antara lain mengenai kebutuhan akan kas .
Informasi akuntansi berhubungan dengan data
akuntansi atas transaksi-transaksi keuangan dari
suatu unit usaha, baik usaha jasa,
dagang maupun
manufaktur. Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer atau pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Arus informasi akuntansi keuangan dari perusahaan kecil sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan, bagaimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu.
manufaktur. Supaya informasi akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer atau pemilik usaha, maka informasi tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Arus informasi akuntansi keuangan dari perusahaan kecil sangat bermanfaat untuk mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan, bagaimana struktur modalnya, berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu.
Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapkan
bahwa informasi akuntansi yang banyak disiapkan
dan digunakan perusahaan kecil dan menengah
adalah informasi yang diharuskan menurut
undang-undang atau peraturan (statutory). Selain
itu, informasi akuntansi yang seharusnya
dibutuhkan oleh manajemen perusahaan kecil dan
menengah dalam pengggunaan informasi akuntansi
sangat terbatas sekali. Philip (1977)
mengungkapkan banyak kelemahan dalam praktik
akuntansi pada perusahaan kecil. Kelemahan tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain
pendidikan dan overload standar akuntansi
yang dijadikan pedoman dalam penyusunan pelaporan
keuangan (William et.al, 1989; Knutson dan Henry, 1985;
Nair dan Rittenberg, 1983; Wishon, 1985; Murray et al, 1983).
Dari uraian tersebut jelas bahwa
industri menengah banyak mengalami kesulitan
dalam memahami informasi akuntansi dengan
baik. Padahal dengan semakin ketatnya persaingan
bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya
perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif
yang akan mampu memenangkan persaingan.
Keunggulan tersebut diantaranya adalah kemampuan
dalam mengelola berbagai informasi, sumber
daya manusia, alokasi dana, penerapan teknologi, sistem
pemasaran dan pelayanan. Sehingga manajemen
perusahaan yang profesional merupakan tuntutan
yang harus segera dipenuhi untuk dapat melaksanakan
kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik.
Informasi akuntansi mempunyai peranan penting untuk mencapai keberhasilan
usaha, termasuk bagi usaha kecil (Magginson et al., 2000). Informasi akuntansi
dapat menjadi dasar yang andal bagi pengambilan keputusan ekonomis dalam
pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, penetapan
harga dan lain-lain. Penyediaan informasi akuntansi bagi usaha kecil juga
diperlukan khususnya untuk akses subsidi pemerintah dan akses tambahan modal
bagi usaha kecil dari kreditur (Bank). Kewajiban penyelenggaraan akuntansi bagi
usaha kecil sebenarnya telah tersirat dalam Undang-Undang Usaha Kecil No. 9
tahun 1995 dalam Undang-undang perpajakan. Pemerintah maupun komunitas
akuntansi telah menegaskan pentingnya pencatatan dan penyelenggaraan akuntansi
bagi usaha kecil.
TUJUAN
Membantu
pelaku bisnis usaha kecil dan menengah dalam memahami penerapan sistem
akuntansi.
Bertujuan
untuk ikut mengembangkan ilmu pengetahuan, tentang usaha kecil dan menengah
sebagai wujud nyata keterkaitan dunia perguruan tinggi dalam aspek pengabdian
terhadap masyarakat khususnya usaha kecil dan menengah dalam dunia praktis.
MANFAAT
Dapat
digunakan sebagai masukan bagi para pelaku usaha kecil khususnya pengusaha
batik untuk menerapkan sistem akuntansi di dalam sebuah bisnisnya dan dapat
membantu dalam pembuatan laporan keuangan yang berguna sebagai dasar
pengambilan keputusan perusahaan
Dapat memperdalam ilmu
pengetahuan yang telah di dapat dalam sebelumnya di perkuliahan dan sebagai
acuan bagi peneliti selanjutnya, khususnya penelitian yang berkaitan dengan
sistem akuntansi UKM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar